Kamis, 30 Maret 2017

PENALARAN DALAM BAHASA INDONESIA

NPM : 26214476
Kelas : 3EB20

Penalaran yaitu proses berpikir yang dari mana hasil pengamatan indera yang menghasilkan sebuah kesimpulan. menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui yang disebut dengan menalar.
didalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi.

PROPOSISI
istilah yang digunakan kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. yang berartu kalimat harus dapat dipercaya atau dibuktikan kebenarannya. proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah
contoh
Beberapa perusahaan menggunakan metode garis lurus, saldo menurun, dan jumlah angka tahun dalam melakukan penyusutan aktiva tetapnya. ( benar )
Bangunan, mesin dan tanah adalah salah satu dari aktiva tetap. ( benar )
Akun hutang menambah akun kas. ( salah )
Laporan perubahan modal untuk mengetahui dan menghitung pendapatan dan biaya-biaya perusahaan. ( salah )

salah satu materi yang dijelaskan yaitu tentang penalaran deduktif yang berawal dari kesimpulan umum yang kebenarannya telah diketahui, dan berakhir pada suatu kesimpulan pribadi yang bersifat khusus. penalaran deduktif tersebut konsep dan teori merupakan kunci untuk memahami suatu gejala. penarikan kesimpulan secara deduktif ada dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung.


MENARIK KESIMPULAN SECARA LANGSUNG
Yang pada umumnya diawali dengan kata kata ‘semua’ , ‘sebagian’ , ‘tidak satupun’ ,  dan ‘tidak semua’.
contoh  :
semua S adalah P             ( premis )
semua P adalah S             ( simpulan )
contoh :
semua S adalah P                             ( premis )
tidak satupun S adalah tidak –P ( simpulan )
tidak satupun tidak P adalah S    ( simpulan )


MENARIK KESIMPULAN SECARA TIDAK  LANGSUNG
Penarikan yang diambil dari dua premis, premis pertama yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah bersifat khusus. kriteria silogisme sebagai berikut :
Premis Umum : menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu ( A ) memiliki sifat atau hal tertentu ( B )
Premis Khusus : menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang ( C ) adalah golongan tertentu ( A )
Kesimpulan : menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang ( C ) memiliki sifat atau hal tersebut pada ( B ).
PU : A = B
PK : C = A
K : C = B

Silogisme Kategorial , silogisme yang terdiri dari tiga proposisi
premis umum : premis mayor
premis khusus : premis minor
premis simpulan : premis kesimpulan
Silogisme Hipotesis, jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat antesenden, dan premis minornya konsekuen (sebab akibat).
Contoh :
Jika lampu menyala, ruang kelas menjadi terang
Lampu menyala
Jadi, ruang kelas menjadi terang.

Jika tanaman diberikan pupuk, maka akan tumbuh subur
Tanaman diberikan pupuk
Jadi, tumbuh subur.

Silogisme Alternatif, silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternative. proposisi alternative yaitu jika premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, simpulannya akan menolak alternative yang lain.

Contoh
Anak – anak bermain bola atau bermain layangan di lapangan
Anak – anak bermain bola dilapangan
Jadi, anak – anak tidak bermain layangan dilapangan.

Yudi membeli sarapan nasi uduk atau nasi goring pagi hari
yudi membeli sarapan nasi uduk pagi hari
Jadi, yudi tidak membeli sarapan nasi goring pagi hari.

Entinem, terdiri hanya premis minor dan simpulan.
Contoh :
Semua mobil adalah kendaraan yang mahal
Mobil Marcedes adalah mobil mewah
Jadi, Marcedes adalah kendaraan yang mahal

Entinem : Mobil Marcedes adalah kendaraan yang mahal karena mobil yang mewah.

Semua peserta olimpiade adalah atlet yang berprestasi
Ali adalah seorang atlet badminton
Jadi, Ali adalah atlet yang berprestasi.

Entinem : Ali adalah peserta olimpiade yang berprestasi karena dia adalah atlet badminton.