Pada bahasan kali ini, akan
membahas tindakan koperasi untuk menghadapi era globalisasi. Globalisasi itu
sendiri adalah keterkaitan dan pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran
dan aspek aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan
telekomuniasi berpengaruh besar dalam era globalisasi yang semakin mendorong
saling ketergantungan aktivis ekonomi dan budaya. Globalisasi telah menjadi
bagian dari kehidupan kita, namun tidak semua arus globalisasi bersifat positif
tertapi juga bisa berdampak negatif pada diri kita. Oleh karena itu kita harus
menyaring supaya kita bisa menghadapi globalisasi dengan baik dan tidak
terlindas oleh jaman.
Bagi Indonesia koperasi ini
adalah penting untuk upaya membuka ketertutupan usaha, peluang, dan kesempatan,
terutama bagi usaha koperasi yang menjadi salah satu pola usaha ekonomi rakyat.
Hal ini menjadi sangat penting karena produk yang dihasilkan dari Indonesia
harus berkompetisi secara terbuka tidak hanya di pasar dalam negeri, melainkan
juga di luar negeri atau pasar
internasional, apalagi kebanyakan produk dari luar negeri lebih murah dan lebih
digemari dari produk asli Indonesia.
Lembaga koperasi sejak awal
diperkenalkan di Indonesia memang sudah diarahkan untuk berpihak kepada
kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Strata
ini biasanya berasal dari kelompok masyarakat kelas menengah ke bawah.
Eksistensi koperasi memang merupakan suatu fenomena tersendiri, sebab tidak
satu lembaga sejenis lainnya yang mampu menyamainya, tetapi sekaligus
diharapkan menjadi penyeimbang terhadap pilar ekonomi lainnya. Lembaga koperasi
oleh banyak kalangan, diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan
bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung muatan menolong diri sendiri,
kerjasama untuk kepentingan bersama (gotong royong), dan beberapa esensi moral
lainnya. Sejak kemerdekaan diraih, organisasi koperasi selalu memperoleh tempat
sendiri dalam struktur perekonomian dan mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Era globalisasi masuk ke
Indonesia salah satu nya dengan perdagangan bebas seperti penting adanya untuk
membuka menutupnya suatu usaha contoh nya dalam hal koperasi. Keberadaan koperasi
telah dirasakan perannya dan juga manfaatnya bagi masyarakat, walaupun derajt
dan intensitasnya berbeda, setidaknya ada tiga tingkat bentuk eksistensi
koperasi di masyarakat.
- Koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain.
- Koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi ini masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga bukan anggota) dengan koperasi adalah karena pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada ‘tingkat’ yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat.
- Koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini dinilai telah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut.
Ciri –
ciri globalisasi ditandai dengan adanya pergerakan barang, modal dan uang
dengan bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing, sehingga
era globalisasi sering menjadi lema bagi masyarakat ataupun pemerintah. Para pelaku
usaha khususnya dalam hal koperasi harus bersifat reaktif dan antisipatif
menghadapi globalisasi ekonomi. Untuk itu globalisasi ekonomi haruslah disikapi
dengan kritis, hati-hati dan penuh perhitungan.
Peluang
koperasi untuk tetap berperan dalam percaturan perekonomian nasional dan
internasional terbuka lebar asalkan koperasi dapat berbenah diri menjadi salah
satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi
lainnya. Tantangan untuk pengembangan masa depan memang relatif berat, karena
kalau tidak dilakukan pemberdayaan dalam koperasi dapat tergusur dalam
percaturan persaingan yang makin intens dan mengglobal. Kita lihat ciri-ciri
globalisasi dimana pergerakkan barang, modal dan uang demikian bebas dan
perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing, maka tidak ada alasan lagi
bagi suatu Negara untuk menidurkan para pelaku ekonomi (termasuk koperasi)yang
tidak efisien dan kompetitif..
Beberapa langkah untuk pembenahan koperasi di indonesia untuk siap menghadapi era globalisasyang akan datang.
- Pertama-tama harus dapat merestrukturisasi hambatan internal, dengan mengkikis habis segala konflik yang ada. Untuk mengganti mentalitas pencarian rente yang oportunitis, dibutuhkan upaya penumbuhkembangan etos dan mentalitas kewirausahaan para pengurus dan angota koperasi. Langkah-langkah inovasi usaha perlu terus ditumbuhkembangkan.
- Kedua, pembenahan manajerial. Manajemen koperasi dimasa datang menghendaki pengarahan fokus terhadap paasr, sistem pencatatan keuangan yang baik, serta perencanaan arus kas dan kebutuhan modal mendatang.
- Ketiga, strategi integrasi keluar dan kedalam. Dalam integrasi ke luar, dibutuhkan kerjasama terspesialisasi antar koperasi maupun kerjasama dengan para pelaku lainnya dengan prinsip saling menguntungkan. Ke dalam, koperasi dituntut untuk menempatkan anggotanya sebagai pelaku aktif dalam proses produksi dan distribusi dapat memenuhi suarat-syarat penghematan biaya, pemanfaatan modal, spesialisasi, keorganisasian, fleksibilitas dan pemekaran kesempatan kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar