Pertumbuhan ekonomi dan perubahan
struktur ekonomi di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi dari setiap
negara dapat diukur dari nilai pendapatan nasional per kapita dari negara
tersebut. Pada umumnya berkembangnya perencanaan pembangunan dari setiap negara
merupakan hasil dari pertumbuhan perekonomiannya disertai dengan laju
pertumbuhan penduduk agar peningkatan masyarakat per kapita dapat tercapai.
Pertumbuhan ekonomi juga bisa menurunkan tingkat kemiskinan dengan
menciptakan lapangan kerja dan
pertumbuhan jumlah pekerja yang terampil dan merata. Pertumbuhan ekonomi harus
disertai dengan program pembangunan sosial.
Setiap negara bersaing dalam
memajukan kesejahteraan masyakarat nya, oleh sebab itu pemerintah memegang
peranan penting dalam hal ini. Memperkirakan kebutuhan barang yang diproduksi
untuk di masukan kedalam pendapatan negara. Didalam bidang ekonomi Produk
Domestik Bruto (PDB) dapat diartikan
sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi didalam wilayah
tersebut dalam jangka waktu tertentu atau dalam waktu setahun. PDB ini
menghitung jumlah keseluruhan total produksi dari negara tersebut. Dalam hal
ini PDB terbagi menjadi dua yaitu
- PDB Nominal
Yaitu nilai PDB
yang tanpa memberikan pengaruh harga.
- PDB Riil
Yaitu mengoreksi
angka PDB nominal dengan memasukan pengaruh dari harga.
PDB dapat dihitung dengan memakai
dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus
umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:
·
PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran
pemerintah + (ekspor - impor)
Di mana konsumsi adalah
pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha,
pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor
luar negeri
.
Sementara pendekatan pendapatan
menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi
· PDB = sewa + upah + bunga + laba
Di mana sewa adalah pendapatan
pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga
untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
Secara teori, PDB dengan
pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun
karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit
dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.
Konsep Pendapatan Nasional
a. PDB/GDP (Produk Domestik
Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah
jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di
dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun.
Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah
yang bersangkutan
b. PNB/GNP (Produk Nasional
Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk
barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu,
biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang
dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar
negeri.
Rumus :
GNP = GDP – Produk netto terhadap
luar negeri
c. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi
penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti
modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan
d. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh
penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung
(indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
e. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh
penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan
masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran
asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer
payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) –
(Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
f. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang
diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus : DI = PI – Pajak langsung
Perhitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan
penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh
sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn
X Pn) ……]
Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan
hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang
diterima olehpemilik factor produksi adalam
suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan
penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga
ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri)
dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
Nih ane punya data PDB Indonesia
yang ane cari di gugel.
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
|
PDB
(dalam milyar USD) |
285.9
|
364.6
|
432.1
|
510.2
|
539.4
|
706.6
|
846.8
|
878.0
|
PDB
(perubahan % tahunan) |
5.5
|
6.3
|
6.1
|
4.6
|
6.1
|
6.5
|
6.2
|
5.8
|
PDB per Kapita
(dalam USD) |
1,643
|
1,923
|
2,244
|
2,345
|
2,984
|
3,467
|
3,546
|
3,468
|
Sumber:
Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Badan Pusat Statistik
(BPS)
Rata-rata Pertumbuhan PDB(%)
1998 – 1999
|
- 6.65
|
2000 – 2004
|
4.60
|
2005 – 2009
|
5.64
|
2010 – 2013
|
6.15
|
Seperti tabel yang diatas, naik turunnya perekonomian global indonesia akibat krisis ekonomu yang tidak terlalu terjadi berdampak pada perekonomian Indonesia. Indonesia pada saat itu dalam peforma pertumbuhan PDB paling baik, meskipun harga-harga komoditas menurun drastis, bursa saham pun nilainya turun, imbal hasil obligasi domestik dan internasional cukup tinggi dan nilai tukar valuta yang melemah, Indonesia mampu tumbuh secara signifikan, hal ini karena ekspor Indonesia yang kepentingannya relatif terbatas terhadap perekonomian nasional, kepercayaan pasar yang terus tinggi, dan konsumsi domestik yang berkelanjutan. jika di analisa lebih baik faktor-faktor kebudayaan Indonesia dapat mempengaruhi pertumbuhan PDB.
Faktor-faktor penentu prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia
Terdapat dua faktor yang menentukan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia, ada faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Buruknya struktur ekonomi nasional, dan lamanya proses pemulihan ekonomi nasional menyebabkan banyak investor asing yang enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Apabila tidak disertai dengan kestabilan politik dan keamanan yang memadai, penyelesaian konflik sosial, serta tidak adanya kepastian hukum. Padahal faktor non ekonomi merupakan aspek penting dalam menentukan tingkat resiko yang terdapat didalam suatu Negara. Untuk menjadi dasar keputusan bagi para pelaku usahan atau investor, untuk melakukan usaha atau menginvestasikan modalnya di negara tersebut.
2. Faktor Eksternal
Kondisi perdagangan dan perekonomian regional merupakan faktor eksternal yang mendukung proses pemulihan ekonomi di Indonesia. Apabila kondisi perdagangan dan perekonomian tersebut sedang melemah, maka akan berdampak pada proses pemulihan yang semakin mengulur waktu dan menghambat kemajuan perekonomian di Indonesia.
Ada juga beberapa faktor penting yang juga menunjang pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu faktor sumber daya manusia untuk proses pembangunan negara tersebut.
Struktur ekonomi yang ada di Indonesia secara dominan ada dua jenis yaitu agraris dan perindustrian yang sebagai sumber mata pencaharian dan menjadi penyerap tenaga kerja yang besar.
1. Struktur Agraris
Struktur ekonomi yang di dominasi oleh pertanian. Pada umumnya struktur ini berkembang pesat pada negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
2. Struktur Industri
Struktur ekonomi yang di dominasi oleh sektor industri. Produk domestik yang dihasilkan digunakan dan memajukan pertumbuhan ekonomi yang di sumbangkan oleh sektor industri.
Sekian penjelasan ane tentang pertumbuhan dan perubahan ekonomi di Indonesia, kalo ada kata-kata yang kurang boleh corat-coret di kolom komentarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar