Selasa, 12 Mei 2015

PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN EKONOMI DI INDONESIA

Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur ekonomi di Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi dari setiap negara dapat diukur dari nilai pendapatan nasional per kapita dari negara tersebut. Pada umumnya berkembangnya perencanaan pembangunan dari setiap negara merupakan hasil dari pertumbuhan perekonomiannya disertai dengan laju pertumbuhan penduduk agar peningkatan masyarakat per kapita dapat tercapai. Pertumbuhan ekonomi juga bisa menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan  lapangan kerja dan pertumbuhan jumlah pekerja yang terampil dan merata. Pertumbuhan ekonomi harus disertai dengan program pembangunan sosial.
Setiap negara bersaing dalam memajukan kesejahteraan masyakarat nya, oleh sebab itu pemerintah memegang peranan penting dalam hal ini.  Memperkirakan kebutuhan barang yang diproduksi untuk di masukan kedalam pendapatan negara. Didalam bidang ekonomi Produk Domestik Bruto (PDB)  dapat diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi didalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu atau dalam waktu setahun. PDB ini menghitung jumlah keseluruhan total produksi dari negara tersebut. Dalam hal ini PDB terbagi menjadi dua yaitu
  • PDB Nominal

Yaitu nilai PDB yang tanpa memberikan pengaruh harga.
  • PDB Riil

Yaitu mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukan pengaruh dari harga.
PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:

·         PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor - impor)

Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri
.
Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi

·         PDB = sewa + upah + bunga + laba

Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.

Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.
Konsep Pendapatan Nasional

a. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)

Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan

b.  PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)

PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus : 
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

c. NNP (Net National Product)

NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan

d. NNI (Net National Income)

NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung

e. PI (Personal Income)

PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

f. DI (Disposible Income)

DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus : DI = PI – Pajak langsung

Perhitungan Pendapatan Nasional

a. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]

Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima olehpemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p

c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun. 
Y = C + I + G + (X – M)

Nih ane punya data PDB Indonesia yang ane cari di gugel.




  2006
  2007
  2008
  2009
  2010
  2011
  2012
  2013
PDB
(dalam milyar USD)
 285.9
 364.6
 432.1
 510.2
 539.4
 706.6
 846.8
 878.0
PDB
(perubahan % tahunan)
   5.5
   6.3
   6.1
   4.6
   6.1
   6.5
   6.2
   5.8
PDB per Kapita
(dalam USD)
 1,643
 1,923
 2,244
 2,345
 2,984
 3,467
 3,546
 3,468
Sumber: Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Badan Pusat Statistik (BPS)


           
Rata-rata  Pertumbuhan PDB(%)
1998 – 1999
- 6.65
2000 – 2004
4.60
2005 – 2009
5.64
2010 – 2013
6.15

Seperti tabel yang diatas, naik turunnya perekonomian global indonesia akibat krisis ekonomu yang tidak terlalu terjadi berdampak pada perekonomian Indonesia. Indonesia pada saat itu dalam peforma pertumbuhan PDB paling baik, meskipun harga-harga komoditas menurun drastis, bursa saham pun nilainya turun, imbal hasil obligasi domestik dan internasional cukup tinggi dan nilai tukar valuta yang melemah, Indonesia mampu tumbuh secara signifikan, hal ini karena ekspor Indonesia yang kepentingannya relatif terbatas terhadap perekonomian nasional, kepercayaan pasar yang terus tinggi, dan konsumsi domestik yang berkelanjutan. jika di analisa lebih baik faktor-faktor kebudayaan Indonesia dapat mempengaruhi pertumbuhan PDB.

Faktor-faktor penentu prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia
Terdapat dua faktor yang menentukan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia, ada faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

Buruknya struktur ekonomi nasional, dan lamanya proses pemulihan ekonomi nasional menyebabkan banyak investor asing yang enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Apabila tidak disertai dengan kestabilan politik dan keamanan yang memadai, penyelesaian konflik sosial, serta tidak adanya kepastian hukum. Padahal faktor non ekonomi merupakan aspek penting dalam menentukan tingkat resiko yang terdapat didalam suatu Negara. Untuk menjadi dasar keputusan bagi para pelaku usahan atau investor, untuk melakukan usaha atau menginvestasikan modalnya di negara tersebut.

2. Faktor Eksternal

Kondisi perdagangan dan perekonomian regional merupakan faktor eksternal yang mendukung proses pemulihan ekonomi di Indonesia. Apabila kondisi perdagangan dan perekonomian tersebut sedang melemah, maka akan berdampak pada proses pemulihan yang semakin mengulur waktu dan menghambat kemajuan perekonomian di Indonesia.

Ada juga beberapa faktor penting yang juga menunjang pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu faktor sumber daya manusia untuk proses pembangunan negara tersebut.
Struktur ekonomi yang ada di Indonesia secara dominan ada dua jenis yaitu agraris dan perindustrian yang sebagai sumber mata pencaharian dan menjadi penyerap tenaga kerja yang besar.

1. Struktur Agraris
Struktur ekonomi yang di dominasi oleh pertanian. Pada umumnya struktur ini berkembang pesat pada negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

2. Struktur Industri

Struktur ekonomi yang di dominasi oleh sektor industri. Produk domestik yang dihasilkan digunakan dan memajukan pertumbuhan ekonomi yang di sumbangkan oleh sektor industri.


Sekian penjelasan ane tentang pertumbuhan dan perubahan ekonomi di Indonesia, kalo ada kata-kata yang kurang boleh corat-coret di kolom komentarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar