Senin, 06 November 2017

EKSPETASI PUBLIK TERHADAP PROFESI AKUNTAN DAN PERANNYA

Ekspektasi publik adalah tanggapan yang dikemukakan oleh masyarakat tentang etika yang berlaku di masyarakat luas. Ada banyak tanggapan yang beredar di luar sana, ada positif dan ada juga yang negatif tergantung seseorang yang berpendapat. Karena sebuah ekspektasi adalah bebas sifatnya tetapi tidak mengurangi etika yang berlaku agar ada batasannya sehingga tidak terlalu jauh melenceng dari topik bahasannya. 

Dalam hal ini, seorang akuntan di pekerjakan oleh sebuah organisasi atau Kantor Akuntan Publik (KAP), tidak akan ada undang-undang atau kontrak tanggung jawab terhadap pemilik perusahaan atau publik.Walaupun demikian, sebagaimana tanggung jawabnya pada atasan, akuntan profesional publik mengekspektasikannya untuk mempertahankan nilai-nilai kejujuran, integritas, objektivitas, serta pentingnya akan hak dan kewajiban dalam perusahaan. Sehingga akuntan harus tetap mempertahankan nilai-nilainya di mata publik agar ekspektasi publik terhadap profesi akuntan positif.

PERILAKU ETIKA DALAM PEMBERIAN JASA AKUNTAN PUBLIK

Setiap profesi pemberian jasa kepada masayarakat harus mempunyai kepercayaan dari masyarakat itu sendiri. Karena ketika masyarakat sudah menaruh kepercayaan pada jasa akuntan publik tersebut maka mutu jasa akuntan publik tersebut akan meningkat, ditambah lagi jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari prinsip etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditor dan investor mengharapkan penilaian yang bebas, tidak memihak informasi yang disajikan laporan keuangan oleh manajemen perusahaan. Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa, yaitu:
  • Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan.
  • Jasa Atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang disepakati (agreed upon procedure). Jasa atestasi adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang material dan kriteria yang telah ditetapkan.
  • Jasa Non Assurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.


NILAI ETIKA DENGAN TEKNIK AKUTANSI/AUDITING

  • Integritas: setiap tindakan dan kata-kata pelaku profesi menunjukan sika transparansi, kejujuran dan  konsisten.
  • Kerjasama: mempunyai kemampuan untuk bekerja sendiri maupun dalam tim
  • Inovasi: pelaku profesi mampu memberi nilai tambah pada pelanggan dan proses kerja dengan metode baru.
  • Simplisitas: pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang timbul, dan masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.


Teknik akuntansi adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntan yang menerangkan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.
Teknik akuntansi sektor publik terdiri atas :

  • Budgetary accounting : Akuntansi Anggaran adalah bidang akuntansi yang menguraikan kegiatan keuangan untuk suatu jangka waktu tertentu yang dilengkapi dengan sistem penganalisaan dan pengawasannya.
  • Commitment accounting : Sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Akuntansi komitmen dapat digunakan bersama-sama dengan akuntansi kas atau akuntansi akruall.
  • Fund accounting : Sebuah konsep akuntansi di mana aktiva dipisah-pisahkan berdasarkan masing-masing sumber dan peruntukkan dana. Karena dalam penyajian laporan keuangan, organisasi nirlaba harus mengidentifikasi kategori batasan penggunaan dana yang diberikan oleh donor, oleh karenanya organisasi mengadopsi akuntansi dana.
  • Cash accounting : Metode ini beban dengan pendapatan tidak secara hati-hati disamakan dari bulan ke bulan. Beban tidak diakui sampai uang di bayarkan walaupun beban pada bulan itu terjadi sama halnya dengan pendapatan, pendapatan tidak diakui sampai dengan uangnya diterima.
  • Accrual accounting  : Beban dan pendapatan secara hati-hati  disamakan menyediakan informasi yang lebih handal dan terpercaya tentang seberapa besar suatu perusahaan mengeluarkan uang atau menerima uang dalam setiap bulannya.



AKUNTANSI SEBAGAI PROFESI DAN PERAN AKUNTANSI



Akuntan publik adalah akuntan yang berpraktik dalam kantor akuntan publik, yang menyediakan berbagai jenis jasa yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik, yaitu auditing, atestasi, akuntansi dan review, dan jasa konsultansi. Auditor independen adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis yang menyediakan jasa audit atas dasar standar auditing yang tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dijabarkan ke dalam Etika Kompartemen Akuntan Publik untuk mengatur perilaku akuntan yang menjadi anggota IAI yang berpraktik dalam profesi akuntan publik.

Profesi akuntansi merupakan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi maupun non-
Atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Peran akuntan antara lain :
  • Akuntan Publik (Public Accountants)

Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yangmemberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnyamendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari DepartemenKeuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasaperpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan system manajemen.

  • Akuntan Intern (Internal Accountant)

Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntanintern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.

  • Akuntan Pemerintah (Government Accountants)

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya dikantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).

  • Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.



KODE PERILAKU KORPORASI


Kode Perilaku Korporasi (Corporate Code of Conduct)

Code of Conduct adalah pedoman internal perusahaan yang berisikan Sistem Nilai, Etika Bisnis, Etika Kerja, Komitmen, serta penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan bisnis, dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan stakeholders.
Pengelolaan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, baik aturan hukum maupun aturan moral atau etika. Code of Conduct merupakan pedoman bagi seluruh pelaku bisnis dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas sehari-hari dalam berinteraksi dengan rekan sekerja, mitra usaha dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.
Pembentukan citra yang baik terkait erat dengan perilaku perusahaan dalam berinteraksi atau berhubungan dengan para stakeholder. Perilaku perusahaan secara nyata tercermin pada perilaku pelaku bisnisnya. Dalam mengatur perilaku inilah, perusahaan perlu menyatakan secara tertulis nilai-nilai etika yang menjadi kebijakan dan standar perilaku yang diharapkan atau bahkan diwajibkan bagi setiap pelaku bisnisnya. Pernyataan dan pengkomunukasian nilai-nilai tersebut dituangkan dalam code of conduct.

Evaluasi terhadap Kode Perilaku Korporasi

Dalam setiap code of conduct, adanya evaluasi terhadap kode perilaku korporasi juga sangat diperlukan, agar segala kegiatan yang telah dilakukan apakah sudah dijalankan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Berikut ini langkah yang harus dilakukan dalam evaluasi terhadap kode perilaku korporasi, yaitu :

  • Pelaporan Pelanggaran Code of Conduct

Setiap individu berkewajiban melaporkan setiap pelanggaran atas Code of Conduct yang dilakukan oleh individu lain dengan bukti yang cukup kepada Dewan Kehormatan. Laporan dari pihak luar wajib diterima sepanjang didukung bukti dan identitas yang jelas dari pelapor.
  • Dewan kehormatan wajib mencatat setiap laporan pelanggaran atas Code of Conduct dan melaporkannya kepada Direksi dengan didukung oleh bukti yang cukup dan dapat dipertanggungjawabkan.
  • Dewan kehormatan wajib memberikan perlindungan terhadap pelapor.

Sanksi Atas Pelanggaran Code of Conduct

Pemberian sanksi Atas Pelanggaran Code of Conduct yang dilakukan oleh karyawan diberikan oleh Direksi atau pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.



Brooks, Leonard J., Business & Professional Ethics for Accountants, South Western College Publishing, 2000 atau edisi terbaru
Sony Keraf. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya, Kanisius, 1998 atau terbaru

MEMBANGUN STRUKTUR ETIKA DALAM KORPORASI

Membangun entitas korporasi dan menetapkan sasarannya. Pada saat itulah perlu prinsip-prinsip moral etika ke dalam kegiatan bisnis secara keseluruhan diterapkan, baik dalam entitas korporasi, menetapkan sasaran bisnis, membangun jaringan dengan para pihak yang berkepentingan (stakeholders) maupun dalam proses pengembangan diri para pelaku bisnis sendiri. Penerapan ini diharapkan etika dapat menjadi “hati nurani” dalam proses bisnis sehingga diperoleh suatu kegiatan bisnis yang beretika dan mempunyai hati, tidak hanya sekadar mencari untung belaka, tetapi juga peduli terhadap lingkungan hidup, masyarakat, dan para pihak yang berkepentingan.
Pemerintah tentu ikut serta dalam mengembangkan struktur etika korporasi, salah satunya dengan menyusun Pedoman Umum Good Corporate Governance. Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance, terdapat acuan-acuan bagi perusahaan dalam menjalankan etika korporasinya, salah satu contohnya terdapat dalam pedoman perilaku, antara lain:

Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan harus mendahulukan kepentingan ekonomis perusahaan diatas kepentingan ekonomis pribadi dan pihak lainnya.
Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan dilarang memberikan atau menawarkan hadiah ataupun donasi kepada pejabat negara atau individu yang mewakili mitra bisnis yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

Organ perusahaan dan karyawan perusahaan harus melaksanakan peraturan perundang-undangan dan peraturan perusahaan.

Dewan Komisaris berkewajiban untuk menerima dan memastikan bahwa pengaduan tentang pelanggaran terhadap etika bisnis, pedoman perilaku, peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan diproses secara wajar dan tepat waktu.

Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, pemegang saham serta karyawan perusahaan dilarang menyalahgunakan informasi yang berkaitan dengan perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada informasi rencana pengambil-alihan, penggabungan usaha dan pembelian kembali saham.


BUDAYA ETIKA

Budaya etika

Tujuan dari budaya etika adalah meningkatkan kualitas kecerdasan emosional, sehingga dapat memperlancar proses pengelolaan bisnis yang dijalani . Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik-buruk yang menyangkut hubungan-hubungan social antara perusahaan, karyawan dan lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika kerja terkait antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan antar karyawan.

Terdapat pengaruh yang signifikan antara etika seseorang dariu tingkatan manajer terhadap tingkah laku etis dalam pengambilan keputusan.  Kemampuan seorang profesional untuk dapat mengerti dan pekau terhadap adanya masalah etika dalam profesinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sosial budaya, dan masyarakat dimana dia berada.  Budaya perusahaan memberikan sumbangan yang sangat berartiu terhadap perilaku etis. Perusahaan akan menjadi lebih baik jika mereka membudayakan etika dalam lingkungan perusahaannya.

Kendala dalam Mewujudkan Kinerja Bisnis yang Etis
Mentalitas para pelaku bisnis, terutama top management yang secara moral rendah, sehingga berdampak pada seluruh kinerja Bisnis. Perilaku perusahaan yang etis biasanya banyak bergantung pada kinerja top management, karena kepatuhan pada aturan itu berjenjang dari mulai atas ke tingkat bawah. Kendala dalam Mewujudkan Kinerja Bisnis yang Etis, yaitu :

  • Faktor budaya masyarakat yang cenderung memandang pekerjaan bisnis sebagai profesi yang penuh dengan tipu muslihat dan keserakahan serta bekerja mencari untung.
  • Faktor sistem politik dan sistem kekuasaan yang diterapkan oleh penguasa sehingga menciptakan sistem ekonomi yang jauh dari nilai-nilai moral.





GOVERNANCE SYSTEM

Governance system

Pemerintahan adalah semua proses pemerintahan baik yang dilakukan oleh pemerintah, pasar, atau jaringan baik didalam keluarga, suku, organisasi atau wilayah formal atau informal dan apakah melalui undang-undang, norma. kekuasaan, atau bahasa masyarakay yang terorganisir.

Governance system, atau sistem pemerintahan yang artinya bentuk hubungan antar lembaga Negara dalam melaksanakan kekuasaan negara untuk kepentingan negara itu senii dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.  Berbagai faktor eksternal tanpa kekuatan pengambilan keputusan dapat mempengaruhi proses pemerintahan
sesuai dengan kondisi keadaan setiap Negara, sistem pemerintahan dibedakan menjadi beberapa bagian antara lain :   
  • Presidensial, sistem pemerintahan Negara republic di manakekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislative
  • Parlementer, sistem pemerintahan dimana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan dan dimana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan.
  • Komunis, paham yang merupakan sebagai bentuk reaksi atas perkembangan masyarakat kapitalis yang merupakan cara berpikir masyarakat liberal
  • Demokrasi liberal, sistem politik yang melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah liberal yang merupakan sebuah ideology, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama 

Selasa, 10 Oktober 2017

1.4 PROFESI DAN PROFESIONALISME


Profesi yang berasal dari kata serapan bahasa Inggris “Profess”. yang bermakna memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen.
profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidak profesi tersebut.

Karakteristik Profesi

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
  •  Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis
Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar padapengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
  • Asosiasi professional
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesitersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
  • Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
  • Ujian kompetensi
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
  • Pelatihan institutional
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
  • Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
  • Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
  • Kode etik
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
  • Mengatur diri
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
  • Layanan publik dan altruism
Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
  • Status dan imbalan yang tinggi
Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.

Profesionalisme adalah komitmen para profesional terhadap profesinya. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga profesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan profesional, dst.
Ada 4 ciri‐ciri profesionalisme:
  • Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yangbersangkutan dengan bidang tadi.
  • Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
  • Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
  • Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

Profesional itu adalah seseorang yang memiliki 3 hal pokok dalam dirinya
  1. Skill
  2. Knowledge
  3. Attitude


1.3 BASIS TEORI ETIKA

Basis Teori Etika
  • Etika Teleologi
Teleologi berasal dari bahasa Yunani yaitu telos yang memiliki arti tujuan. Dalam hal mengukur baik buruknya suatu tindakan yaitu berdasarkan tujuan yang akan dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tidakan yang telah dilakukan. Dalam tori teleologi terdapat dua aliran, yaitu :
  1. Egoisme etisInti pandangan dari egoisme adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri
  2. Utilitarianisme berasal dari bahasa Latin yaitu utilis yang memiliki arti bermanfaat. Menurut toeri ini, suatu perbuatan memiliki arti baik jika membawa manfaat bagi seluruh masyarakat ( The greatest happiness of the greatest number ).
  •  Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang memiliki arti kewajiban. Jika terdapat pertanyaan “Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak karena buruk?”. Maka Deontologi akan menjawab “karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dank arena perbuatan kedua dilarang”. Pendekatan deontologi sudah diterima oleh agama dan merupakan salah satu teori etika yang penting.
  • Teori Hak
Dalam pemikiran moral saat ini, teori hak merupakan pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak ini merupaka suatu aspek dari teori deontologi karena berkaitan dengan kewajiban. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia adalah sama. Oleh karena itu, hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
  •  Teori Keutamaan ( Virtue )
Dalam teori keutamaan memandang sikap atau akhlak seseorang. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan seseorang untuk bertingkah laku baik secara moral. Contoh sifat yang dilandaskan oleh teori keutamaan yaitu kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras dan hidup yang baik.


SUMBER 1      SUMBER 2




1.2 PRINSIP ETIKA

Prinsip prinsip etika

Ada enam prinsip dalam etika yang merupakan landasan penting untuk sifat tersebut. yaitu :
  • Prinsip Keindahan 
Mendasari segala sesuatu dengan rasa senang terhadap keindahan dengan menunjukkan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Contoh : dalam berpakaian, berpenampilan, penataan ruangan, dsb.
  • Prinsip Persamaan
Persamaan terhadap hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya.
  • Prinsip Kebaikan
Perilaku seseorang untuk selalu berusaha berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu orang lain.
  • Prinsip Keadilan
Prinsip yang mendasari seseorang untuk bertindak adil dan tidak mengambil sesuatu yang seharusnya menjadi hak orang lain.
  • Prinsip Kebebasan
Kebebasan setiap manusia yang mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri selama itu tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain dan harus diikuti dengan tanggung jawab
  •  Prinsip Kebenaran
Prinsip yang dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat dan bersifat logis/rasional.

SUMBER 1               SUMBER 2



1.1 PENGERTIAN ETIKA

Etika yang berasal dari bahasa Yunani Kuno “ethukos”, yang berarti “timbul dari kebiasaan” .Etika yang dimulai dari kebiasaan manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam kegiatan sehari hari berupa penerapan tingkah laku seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. isi dari etika itu sendiri terdiri atas nilai atau kualitas mengenai standard an penilaian moral bagi manusia. etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam refleksi.

Etika berasal dari suatu sistem pergaulan di masyarakat sekitar yang saling terlibat satu sama lain agar mereka merasa senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengan dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak hak asasi umumnya.


Etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani bermasyarakat dan yang akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang kita perlukan dan tidak kita perlukan, yang bahwa diartikan etika dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita.

Selasa, 27 Juni 2017

RELATIVE CLAUSE


Clauses consisting of subject and verb. For adjective or explains a noun in a sentence. There are five types of connecting words used in this phrase, Who. Whom, Whose, Which, and That.

Subject
 Object
 Possessive
who
whom, who
whose
which
which
whose
that
that


Example :
as subject (see Clauses Sentences and Phrases)
       Isn’t that the woman who lives across the road from you?
       The police said the accident that happened last night was unavoidable
       The newspaper reported that the tiger which killed its keeper has been put down.
As object of a clause (see Clauses, Sentences and Phrases)
       Have you seen those people who we met on holiday?
       You shouldn’t believe everything that you read in the newspaper.
       The house that we rented in London was fully furnished.
       The food was definitely the thing which I enjoyed most about our holiday.

We also use when with times and where with places to make it clear which time or place we are talking about:
       England won the world cup in 1996. It was the year when we got married.
       I remember my twentieth birthday. It was the day when the tsunami happened.
       Do you remember the place where we caught the train?
       Stratford-upon-Avon is the town where Shakespeare was born.
But we can leave out the word when:
       England won the world cup in 1996. It was the year we got married.
       I remember my twentieth birthday. It was the day the tsunami happened

We use whowhomwhose, and which (but not that) in relative clauses to tell us more about a person or thing.
As subject (see Clauses, Sentences and Phrases)
       My uncle, who was born in Hong Kong, lived most of his life overseas.
       I have just read Orwell’s 1984, which is one of the most frightening books ever written.
As object (see Clauses, Sentences and Phrases)
       We saw the latest Harry Potter film, which we really enjoyed.
       My favourite actor is Marlon Brando, who I saw in “On the Waterfront”.
We can use whom instead of who as object:
       My favourite actor was Marlon Brando, whom I saw in “On the Waterfront”.

We often use quantifiers and numbers with relative pronouns:
many of whom - most of whom - one of which - none of whom
some of which - lots of whom - two of which - etc.
We can use them as subject, object or object of a preposition.
       She has three brothers, two of whom are in the army.
       I read three books last week, one of which I really enjoyed.
       There were some good programmes on the radio, none of which I listened to.

We often use the relative pronoun which to say something about a clause:
       He was usually latewhich always annoyed his father.
       We’ve missed our trainwhich means we may be late.


Sabtu, 15 April 2017

TESIS , ANTITESIS, DAN SINTESIS DALAM BAHASA INDONESIA

BAHASA INDONESIA
CONTOH 

TESIS

  • Kendaraan berbahan bakar gas dan listrik mengurangi pengedaran polusi udara.

ANTITESIS
  • Semakin banyaknya pengendara menggunakan kendaraan pribadi maka polusi udara yang dikeluarkan besar.
  • Pengendara kendaraan masih menggunakan kendaraan bahan bakar minyak.
  • Asap pabrik juga turut menyumbang polusi udara.
  • Faktor pengendara dalam merawat kendaraan dan menggunakan transportasi umum mengurangi asap polusi udara.

SINTESIS
  • Semakin banyak nya beredar kendaraan berbahan bakar gas dan listrik turut mengurangi peredaran polusi udara saat. ini tetapi masih banyak nya pengendara kendaraan menggunakan bahan bakar minyak dalam kegiatan transportasi sehari-hari sehingga polusi udara yang dikeluarkan cukup banyak. selain asap kendaraan itu sendiri, asap dan limbah pabrik turut menyumbang dalam melakukan polusi udara. untuk mengurangi polusi itu memerlukan kesadaran sendiri dari pengendara tersebut seperti merawat kendaraannya dan menggunakan transportasi umum berbasis massal yamg telah disediakan, sehingga mengurangi polusi udara saat ini.



Kamis, 30 Maret 2017

PENALARAN DALAM BAHASA INDONESIA

NPM : 26214476
Kelas : 3EB20

Penalaran yaitu proses berpikir yang dari mana hasil pengamatan indera yang menghasilkan sebuah kesimpulan. menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui yang disebut dengan menalar.
didalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi.

PROPOSISI
istilah yang digunakan kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. yang berartu kalimat harus dapat dipercaya atau dibuktikan kebenarannya. proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah
contoh
Beberapa perusahaan menggunakan metode garis lurus, saldo menurun, dan jumlah angka tahun dalam melakukan penyusutan aktiva tetapnya. ( benar )
Bangunan, mesin dan tanah adalah salah satu dari aktiva tetap. ( benar )
Akun hutang menambah akun kas. ( salah )
Laporan perubahan modal untuk mengetahui dan menghitung pendapatan dan biaya-biaya perusahaan. ( salah )

salah satu materi yang dijelaskan yaitu tentang penalaran deduktif yang berawal dari kesimpulan umum yang kebenarannya telah diketahui, dan berakhir pada suatu kesimpulan pribadi yang bersifat khusus. penalaran deduktif tersebut konsep dan teori merupakan kunci untuk memahami suatu gejala. penarikan kesimpulan secara deduktif ada dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung.


MENARIK KESIMPULAN SECARA LANGSUNG
Yang pada umumnya diawali dengan kata kata ‘semua’ , ‘sebagian’ , ‘tidak satupun’ ,  dan ‘tidak semua’.
contoh  :
semua S adalah P             ( premis )
semua P adalah S             ( simpulan )
contoh :
semua S adalah P                             ( premis )
tidak satupun S adalah tidak –P ( simpulan )
tidak satupun tidak P adalah S    ( simpulan )


MENARIK KESIMPULAN SECARA TIDAK  LANGSUNG
Penarikan yang diambil dari dua premis, premis pertama yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah bersifat khusus. kriteria silogisme sebagai berikut :
Premis Umum : menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu ( A ) memiliki sifat atau hal tertentu ( B )
Premis Khusus : menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang ( C ) adalah golongan tertentu ( A )
Kesimpulan : menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang ( C ) memiliki sifat atau hal tersebut pada ( B ).
PU : A = B
PK : C = A
K : C = B

Silogisme Kategorial , silogisme yang terdiri dari tiga proposisi
premis umum : premis mayor
premis khusus : premis minor
premis simpulan : premis kesimpulan
Silogisme Hipotesis, jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat antesenden, dan premis minornya konsekuen (sebab akibat).
Contoh :
Jika lampu menyala, ruang kelas menjadi terang
Lampu menyala
Jadi, ruang kelas menjadi terang.

Jika tanaman diberikan pupuk, maka akan tumbuh subur
Tanaman diberikan pupuk
Jadi, tumbuh subur.

Silogisme Alternatif, silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternative. proposisi alternative yaitu jika premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, simpulannya akan menolak alternative yang lain.

Contoh
Anak – anak bermain bola atau bermain layangan di lapangan
Anak – anak bermain bola dilapangan
Jadi, anak – anak tidak bermain layangan dilapangan.

Yudi membeli sarapan nasi uduk atau nasi goring pagi hari
yudi membeli sarapan nasi uduk pagi hari
Jadi, yudi tidak membeli sarapan nasi goring pagi hari.

Entinem, terdiri hanya premis minor dan simpulan.
Contoh :
Semua mobil adalah kendaraan yang mahal
Mobil Marcedes adalah mobil mewah
Jadi, Marcedes adalah kendaraan yang mahal

Entinem : Mobil Marcedes adalah kendaraan yang mahal karena mobil yang mewah.

Semua peserta olimpiade adalah atlet yang berprestasi
Ali adalah seorang atlet badminton
Jadi, Ali adalah atlet yang berprestasi.

Entinem : Ali adalah peserta olimpiade yang berprestasi karena dia adalah atlet badminton.