NPM : 26214476
Kelas : 3EB20
Penalaran yaitu proses berpikir
yang dari mana hasil pengamatan indera yang menghasilkan sebuah kesimpulan.
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui yang disebut
dengan menalar.
didalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya disebut
dengan konklusi.
PROPOSISI
istilah yang digunakan kalimat
pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. yang berartu kalimat harus dapat
dipercaya atau dibuktikan kebenarannya. proposisi adalah pernyataan mengenai
hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah
contoh
Beberapa perusahaan menggunakan
metode garis lurus, saldo menurun, dan jumlah angka tahun dalam melakukan
penyusutan aktiva tetapnya. ( benar )
Bangunan, mesin dan tanah adalah
salah satu dari aktiva tetap. ( benar )
Akun hutang menambah akun kas. (
salah )
Laporan perubahan modal untuk
mengetahui dan menghitung pendapatan dan biaya-biaya perusahaan. ( salah )
salah satu materi yang dijelaskan
yaitu tentang penalaran deduktif yang berawal dari kesimpulan umum yang
kebenarannya telah diketahui, dan berakhir pada suatu kesimpulan pribadi yang
bersifat khusus. penalaran deduktif tersebut konsep dan teori merupakan kunci
untuk memahami suatu gejala. penarikan kesimpulan secara deduktif ada dengan
dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung.
MENARIK KESIMPULAN SECARA LANGSUNG
Yang pada umumnya diawali dengan
kata kata ‘semua’ , ‘sebagian’ , ‘tidak satupun’ , dan ‘tidak semua’.
contoh :
semua S adalah P ( premis )
semua P adalah S ( simpulan )
contoh :
semua S adalah P ( premis )
tidak satupun S adalah tidak –P ( simpulan )
tidak satupun tidak P adalah S ( simpulan )
MENARIK KESIMPULAN SECARA TIDAK LANGSUNG
Penarikan yang diambil dari dua
premis, premis pertama yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah bersifat
khusus. kriteria silogisme sebagai berikut :
Premis Umum : menyatakan bahwa
semua anggota golongan tertentu ( A ) memiliki sifat atau hal tertentu ( B )
Premis Khusus : menyatakan bahwa
sesuatu atau seseorang ( C ) adalah golongan tertentu ( A )
Kesimpulan : menyatakan bahwa
sesuatu atau seseorang ( C ) memiliki sifat atau hal tersebut pada ( B ).
PU : A = B
PK : C = A
K : C = B
Silogisme Kategorial , silogisme
yang terdiri dari tiga proposisi
premis umum : premis mayor
premis khusus : premis minor
premis simpulan : premis
kesimpulan
Silogisme Hipotesis, jenis
silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat antesenden, dan premis
minornya konsekuen (sebab akibat).
Contoh :
Jika lampu menyala, ruang kelas
menjadi terang
Lampu menyala
Jadi, ruang kelas menjadi terang.
Jika tanaman diberikan pupuk,
maka akan tumbuh subur
Tanaman diberikan pupuk
Jadi, tumbuh subur.
Silogisme Alternatif, silogisme
yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternative. proposisi alternative
yaitu jika premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, simpulannya
akan menolak alternative yang lain.
Contoh
Anak – anak bermain bola atau
bermain layangan di lapangan
Anak – anak bermain bola
dilapangan
Jadi, anak – anak tidak bermain
layangan dilapangan.
Yudi membeli sarapan nasi uduk
atau nasi goring pagi hari
yudi membeli sarapan nasi uduk
pagi hari
Jadi, yudi tidak membeli sarapan
nasi goring pagi hari.
Entinem, terdiri hanya premis
minor dan simpulan.
Contoh :
Semua mobil adalah kendaraan yang
mahal
Mobil Marcedes adalah mobil mewah
Jadi, Marcedes adalah kendaraan
yang mahal
Entinem : Mobil Marcedes adalah
kendaraan yang mahal karena mobil yang mewah.
Semua peserta olimpiade adalah
atlet yang berprestasi
Ali adalah seorang atlet
badminton
Jadi, Ali adalah atlet yang
berprestasi.
Entinem : Ali adalah peserta
olimpiade yang berprestasi karena dia adalah atlet badminton.